Soalan ibu,
Bagaimana hendak mengatur anak yang tidak mahu mendengar kata dan susah hendak diatur.
Jawapan:
Caranya begini jika ibu dan bapanya bekerja:
1) Meminta maaf sama anak jika sering marah dan meninggalkannya untuk
bekerja, sehingga membuat dia sedih .
2) Setiap malam sempatkan minimum 1/2 jam untuk main bersama dengan
mematikan HP, TV dan gangguan lain. Cari permainan yang paling disukainya. Boleh juga
mengurut anak sekitar 1 minit sebelum dia tidur. Hal yang dilakukan
walaupun hanya beberapa minit dalam sehari, jika fokus dan tepat
sasaran, hasilnya sangat berkesan. Bermain dengan anak 1/2 jam dengan
perhatian fokus bisa lebih “terasa” di dalam hati anak daripada bermain
bersamanya sekitar 3 jam tapi sambil nonton TV atau pegang HP.
3) Bila waktu rehat di pejabat, usahakan untuk menelepon dia . Lakukan
hal ini sekali setiap hari. Tanya khabar sahaja. Yang
penting anak merasa Ibunya tetap memikirkan dan membayangkannya saat di pejabat. Setiap kali telefon mungkin minimum 1 menit.
4). Ayah-nya minta maaf atas kegalakan yang pernah membuat anak
takut. Ketika orang tua terlalu “galak”, anak jadi akan berusaha untuk
membuat hatinya sedikit “mati rasa”, sehingga lain kali ketika dimarahi,
hati-nya tidak akan terlalu sakit.
Risikonya adalah, ketika anggota
keluarga yang lain berperilaku lebih lembut, seakan-akan tidak mampu.
Karena “mati rasa” anak membuat dirinya kurang biasa menerima ucapan atau
perilaku-perilaku yang lebih lembut. Ketika hati anak sudah lebih
lembut, anak akan merasa lebih mudah menerima apa yang di ucapkan oleh
orang tua. Pastikan sebelum meminta anak melakukan sesuatu, selalu
sampaikan tujuannya untuk apa. Sehingga anak merasa bahwa dia harus
menurut bukan karena sekadar harus menurut, tapi dia merasakan bahwa sesuatu
yang harus dilakukannya itu bermanfaat untuk dirinya.
5). Ketika semua di atas sudah dilakukan dan anak masih susah di atur,
cari waktu yang tenang, kemudian tanyakan ke anak apa lagi yang bisa
dilakukan dengan dia (alternatif) supaya dia merasa senang main dengan ibu dan ayahnya...paling penting meminta ampun dan izin dari Allah.
Teks: Ibnu Ahmad
Foto: Google
This comment has been removed by a blog administrator.
ReplyDelete